Rabu, 25 November 2015

Teori Atom dan Molekul

Operasi komponen elektronika benda padat seperti dioda, LED, Transistor  Bipolar  dan  FET  serta  Op-Amp  atau  rangkaian terpadu  lainnya  didasarkan  atas  sifat-sifat  semikonduktor. Semikonduktor  adalah  bahan  yang  sifat-sifat  kelistrikannya terletak  antara  sifat-sifat  konduktor  dan  isolator. Sifat-sifat kelistrikan  konduktor  maupun  isolator  tidak  mudah  berubah oleh pengaruh temperatur, cahaya atau medan magnit, tetapi pada semikonduktor sifat-sifat tersebut sangat sensitive.
Elemen terkecil dari suatu bahan yang masih memiliki sifat-sifat kimia dan fisika yang sama adalah atom. Suatu atom terdiri atas tiga partikel dasar, yaitu: neutron, proton, dan elektron. Dalam struktur atom, proton dan neutron membentuk inti atom yang  bermuatan  positip,  sedangkan  elektron-elektron  yang bermuatan  negatip  mengelilingi  inti. Elektron-elektron  ini tersusun berlapis-lapis.   Struktur atom dengan model Bohr dari bahan  semikonduktor  yang  paling  banyak  digunakan  adalah silikon dan germanium.

Seperti ditunjukkan pada Gambar   1 atom silikon mempunyai elektron yang mengorbit (mengelilingi inti) sebanyak 14  dan atom germanium mempunyai 32 elektron. Pada atom yang seimbang (netral)  jumlah  elektron  dalam  orbit  sama  dengan jumlah proton dalam inti. Muatan listrik sebuah elektron adalah: -1.602-19  C  dan  muatan  sebuah  proton  adalah: +1.602-19 C.


Elektron  yang  menempati  lapisan  terluar  disebut  sebagai elektron  valensi. Atom  silikon  dan  germanium  masing mempunyai empat elektron valensi.   Oleh karena itu baik atom silikon  maupun  atom  germanium  disebut  juga  dengan  atom tetra-valent (bervalensi  empat).  Empat  elektron  valensi tersebut  terikat  dalam  struktur  kisi-kisi,  sehingga  setiap elektron  valensi  akan  membentuk  ikatan  kovalen  dengan elektron valensi dari atom-atom yang bersebelahan. Struktur kisi-kisi  kristal  silikon  murni  dapat  digambarkan  secara  dua dimensi pada Gambar 2 guna memudahkan pembahasan

Meskipun  terikat  dengan  kuat  dalam  struktur  kristal, namun bisa saja elektron valensi tersebut keluar dari ikatan kovalen menuju daerah konduksi apabila diberikan energi panas. Bila energi panas tersebut cukup kuat untuk memisahkan elektron dari ikatan kovalen maka elektron tersebut menjadi bebas atau disebut  dengan  elektron  bebas.  Pada  suhu  ruang  terdapat kurang  lebih 1.5  x 1010 elektron  bebas  dalam 1  cm3  bahan silikon  murni (intrinsik)  dan 2.5  x 1013  elektron  bebas  pada germanium. Semakin  besar  energi  panas  yang  diberikan
semakin banyak jumlah elektron bebas yang keluar dari ikatan kovalen, dengan kata lain konduktivitas bahan meningkat.

Semi Konduktor Tipe-N
Apabila bahan semikonduktor intrinsik (murni) diberi (didoping) dengan  bahan  bervalensi  lain  maka  diperoleh  semikonduktor ekstrinsik. Pada  bahan semikonduktor  intrinsik,  jumlah elektron  bebas  dan  holenya  adalah  sama. Konduktivitas semikonduktor  intrinsik  sangat  rendah,  karena  terbatasnya jumlah  pembawa  muatan  yakni  hole  maupun  elektron  bebas tersebut.
Jika  bahan  silikon  didoping  dengan  bahan  ketidak  murnian (impuritas)  bervalensi  lima (penta-valens),  maka  diperoleh semikonduktor tipe n.    Bahan dopan yang bervalensi lima ini misalnya  antimoni,  arsenik,  dan  pospor. Struktur  kisi-kisi kristal bahan silikon type n dapat dilihat pada Gambar 3.


Karena  atom  antimoni        (Sb)  bervalensi  lima,  maka  empat elektron valensi mendapatkan pasangan ikatan kovalen dengan atom  silikon  sedangkan  elektron  valensi  yang  kelima  tidak mendapatkan pasangan.   Oleh karena itu ikatan elektron kelima ini  dengan  inti  menjadi  lemah  dan  mudah  menjadi  elektron bebas. Karena  setiap  atom  depan  ini  menyumbang  sebuah elektron, maka atom yang bervalensi lima disebut dengan atom donor. Dan  electron “bebas”  sumbangan  dari  atom  dopan inipun dapat dikontrol jumlahnya atau konsentrasinya.
Meskipun bahan silikon type n ini mengandung elektron bebas (pembawa mayoritas) cukup banyak, namun secara keseluruhan kristal ini tetap netral karena jumlah muatan positip pada inti atom  masih  sama  dengan  jumlah  keseluruhan  elektronnya. Pada  bahan  type  n  disamping  jumlah  elektron  bebasnya (pembawa  mayoritas)  meningkat,  ternyata  jumlah  holenya (pembawa  minoritas)  menurun. Hal ini disebabkan karena dengan bertambahnya jumlah elektron bebas, maka kecepatan hole  dan  elektron  ber-rekombinasi (bergabungnya  kembali elektron  dengan  hole) semakin meningkat. Sehingga  jumlah holenya menurun.
Bahan semikonduktor tipe n dapat dilukiskan seperti pada Gambar 5. Karena  atom-atom  donor  telah  ditinggalkan  oleh  elektron valensinya (yakni menjadi elektron bebas), maka menjadi ion yang bermuatan positip. Sehingga digambarkan dengan tanda positip. Sedangkan elektron bebasnya menjadi pembawa mayoritas.   Dan pembawa minoritasnya berupa hole.


Semi Konduktor Tipe-P
Apabila  bahan  semikonduktor  murni (intrinsik)  didoping  dengan bahan  impuritas      (ketidak-murnian)  bervalensi  tiga,  maka  akan diperoleh  semikonduktor  type  p.    Bahan  dopan  yang  bervalensi tiga tersebut misalnya boron, galium, dan indium.   Struktur kisi-kisi kristal semikonduktor (silikon) type p adalah seperti Gambar 6.
Karena  atom  dopan  mempunyai  tiga  elektron  valensi,  dalam Gambar 6 adalah atom Boron (B) , maka hanya tiga ikatan kovalen yang  bisa   dipenuhi. Sedangkan   tempat  yang  seharusnya membentuk ikatan kovalen keempat menjadi kosong (membentuk hole)  dan  bisa  ditempati  oleh  elektron  valensi  lain. Dengan demikian  sebuah  atom  bervalensi  tiga  akan  menyumbangkan sebuah hole.   Atom bervalensi tiga (trivalent) disebut juga atom akseptor, karena atom ini siap untuk menerima elektron.
Seperti  halnya  pada  semikonduktor  type  n,  secara  keseluruhan kristal semikonduktor type n ini adalah netral.   Karena jumlah hole dan  elektronnya  sama.    Pada  bahan  type  p,  hole  merupakan pembawa muatan mayoritas.    Karena dengan penambahan atom dopan akan meningkatkan jumlah hole sebagai pembawa muatan. Sedangkan pembawa minoritasnya adalah elektron.


Bahan semikonduktor type p dapat dilukiskan seperti pada Gambar 8. Karena  atom-atom  akseptor  telah  menerima  elektron,  maka menjadi  ion  yang  bermuatan  negatip.    Sehingga  digambarkan dengan  tanda  negatip.  Pembawa  mayoritas  berupa  hole  dan pembawa minoritasnya berupa elektron.




0 komentar:

Posting Komentar