Sabtu, 28 November 2015

MENGENAL KOMPONEN ELEKTRONIKA (1)

Resistor
Resistor   disebut   juga   dengan   tahanan   atau   hambatan, berfungsi  untuk  menghambat  arus  listrik  yang  melewatinya. Satuan harga resistor adalah Ohm (Ω). ( 1 MΩ (mega ohm) = 1000 KΩ (kilo ohm) = 106 Ω (ohm)).
Resistor terbagi menjadi dua macam, yaitu :
a.  Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya   relatif tetap,  biasanya  terbuat  dari  karbon,  kawat  atau  paduan logam. Nilainya hambatannya ditentukan oleh tebalnya dan panjangnya  lintasan  karbon.   Panjang  lintasan   karbon tergantung  dari  kisarnya  alur  yang  berbentuk  spiral.
       Gambar simbol dan bentuk resistor tetap dapat dilihat pada gambar berikut:

b.  Resistor  variabel  atau  potensiometer,  yaitu  resistor yang  besarnya  hambatan  dapat  diubah-ubah.  Yang termasuk  kedalam  potensiometer  ini  antara  lain : Resistor  KSN (koefisien  suhu  negatif),  Resistor  LDR
(light dependent resistor) dan Resistor VDR (Voltage Dependent  Resistor). Gambar simbol dan bentuk resistor variabel dapat dilihat pada gambar berikut:
Menentukan Kode Warna pada Resistor
Kode  warna  pada  resistor  menyatakan  harga  resistansi  dan toleransinya.  Semakin  kecil  harga  toleransi  suatu  resistor adalah  semakin  baik,  karena  harga  sebenarnya  adalah  harga yang tertera harga toleransinya.
Terdapat  resistor  yang  mempunyai4  gelang  warna  dan 5 gelang warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :
Nilai dari setiap gelang warna ini dapat ditentukan menggunakan tabel sbb:

Resistor  yang  mempunyai  kode  angka  dan  huruf  biasanya adalah   resistor   lilitan   kawat  yang  diselubungi   dengan keramik/porselin, seperti terlihat pada gambar di bawah ini :



Arti kode angka dan huruf pada resistor dengan kode  5 W 22 R J adalah sebagai berikut :
5 W berarti kemampuan daya resistor besarnya 5 watt 22
R berarti besarnya resistansi 22 ohm dengan   besarnya toleransi 5%

Menghitung nilai suatu hambatan.
Besarnya tegangan listrik yang keluar selalu berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan yang ada. Sehingga dapat dirumuskan sbb:
R = V/ I
Beberapa resistor dapat dirangkai dengan 2 cara, yakni secara seri dan parallel. Jika rangkaiannya disusun secara seri, maka besarnya resistor dapat dituliskan persamaan sbb:
                     Rs = R1 + R2 + … + Rn
Maka kuat arus yang mengalir pada tiap-tiap hambatan nilainya akan sama dan tegangan pada hambatan pengganti yang sama dengan jumlah tegangan tiap-tiap hambatan. Sehingga dapat dituliskan persamaan sbb:
                     Is = I = I1 = I2 = In
                     Vs = V1 + V2 + … + Vn
Sehingga tegangan pada setiap hambatan sebanding dengan nilai hambatannya. Jika rangkaiannya disusun secara parallel, maka besarnya resistor dapat dituliskan persamaan sbb:
                     1  = 1 + 1 + … + 1
                     Rp   R1 R2           Rn
Maka tegangan yang mengalir pada tiap-tiap hambatan nilainya akan sama dan kuat arus pada hambatan pengganti parallel yang sama dengan jumlah kuat arus tiap-tiap hambatan. Sehingga dapat dituliskan persamaan sbb:
                     Vp = V = V1 = V2 = Vn
                     Ip = I = I1 + I2 + I3 + … + In
Sehingga kuat arus yang melalu pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan hambatannya.
Kapasitor
Kapasitor atau kondensator adalah suatu komponen listrik yang dapat  menyimpan  muatan  listrik. Kapasitas  kapasitor  diukur dalam F (Farad) = 10-6μF (mikro Farad) = 10-9 nF (nano Farad) =  10-12  pF (piko  Farad).  Kapasitor  elektrolit  mempunyai  dua kutub positif dan kutub negatif (bipolar), sedangkan kapasitor kering   misal   kapasitor   mika,   kapasitor   kertas   tidak membedakan  kutub  positif  dan  kutub  negatif (non  polar). Bentuk  dan  simbol  kapasitor  dapat  dilihat  pada  gambar  di bawah ini:

Seperti pada resistor, kapasitor juga memiliki gelang-gelang warna yang memiliki nilai disetiap warnanya. Untuk menentukan nilai dari kapasitor tersebut, maka dapat ditunjukkan pada tabel sbb:
Kapasitor  yang  mempunyai  kode  angka  dan  huruf  biasanya adalah kapasitor   lilitan   kawat   yang  diselubungi   dengan keramik/porselin, seperti terlihat pada tabel berikut:
Menghitung nilai kapasitor
Kapasitas (C) didefinisikan sebagai perbandingan antara muatan (q) yang tersimpan dalam kapasitor dengan beda potensial (V). Secara matematis kapasitas dapat dirumuskan sbb:
                                 C = q/ V
         Dimana: C = kapasitas kapasitor (F)
                        q = muatan listrik yang tertampung (C)
                        V = beda potensial (V)
Beberapa kapasitor dapat dirangkai dengan 2 cara, yakni secara seri dan parallel. Jika rangkaiannya disusun secara seri, maka besarnya kapasitor dapat dituliskan persamaan sbb:
1/Cs   = 1 /C1 + 1/C2  + … + 1/Cn
                                 
Maka muatan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama dan beda ptensial pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan jumlah beda potensial ujung-ujung tiap-tiap kapasitor, sehingga dapat dituliskan sbb:                
qs = q = q1 = q2 = qn
                     Vs = V = V1+V2+…+Vn
Jika rangkaiannya disusun secara paralel, maka besarnya kapasitor dapat dituliskan persamaan sbb:
                     Cp = C1 + C2 + … + Cn
Maka beda potensial pada tiap-tiap kapasitor adalah sama dan muatan pada ujung-ujung kapasitor pengganti sama dengan jumlah muatan ujung-ujung tiap-tiap kapasitor, sehingga dapat dituliskan sbb:
Vs = V = V1 = V2 = Vn
                     qs = q = q1+q2+…+qn

0 komentar:

Posting Komentar