Kalau
perlu mendesain sinyal level meter, histeresis pengatur suhu, osilator,
pembangkit sinyal, penguat audio, penguat mic, filter aktif semisal tapis nada
bass, mixer, konverter sinyal, integrator, differensiator, komparator dan
sederet aplikasi lainnya, selalu pilihan yang mudah adalah dengan
membolak-balik data komponen yang bernama op-amp. Komponen elektronika analog
dalam kemasan IC (integrated circuits) ini memang adalah komponen serbaguna dan dipakai pada banyak aplikasi
hingga sekarang. Hanya dengan menambah beberapa resitor dan potensiometer,
dalam sekejap (atau dua kejap) sebuah pre-amp audio kelas B sudah dapat jadi
dirangkai di atas sebuah proto-board.
Penguat diferensial
Op-amp dinamakan juga dengan penguat diferensial (differential
amplifier). Sesuai dengan istilah ini, op-amp adalah komponen IC yang
memiliki 2 input tegangan dan 1 output tegangan, dimana tegangan output-nya
adalah proporsional terhadap perbedaan tegangan antara kedua inputnya itu.
Penguat diferensial seperti yang ditunjukkan pada gambar-1 merupakan rangkaian
dasar dari sebuah op-amp.
gambar-1
: penguat diferensial
Pada rangkaian
yang demikian, persamaan pada titik Vout adalah Vout =
A(v1-v2) dengan A adalah nilai penguatan dari penguat
diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input
non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1.
Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab
berlawanan phasa dengan tengangan vout.
Diagram Op-amp
Op-amp di
dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial,
lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser
level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat
dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a) berikut menunjukkan
diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.
gambar-2 (a) : Diagram blok Op-Amp
gambar-2
(b) : Diagram schematic simbol Op-Amp
Simbol op-amp
adalah seperti pada gambar-2(b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan
input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply
(+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single
supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp
pada gambar-2(b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin
adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout
adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL
adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.
Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan
karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8
pin sudah dibuat sejak tahun 1960-an. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan
seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari
motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan
lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya,
karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain. Tabel-1 menunjukkan
beberapa parameter op-amp yang penting beserta nilai idealnya dan juga contoh
real dari parameter LM714.
tabel-1
: parameter op-amp yang penting
Penguatan
Open-loop
Op-amp idealnya
memiliki penguatan open-loop (AOL) yang tak terhingga. Namun
pada prakteknya op-amp semisal LM741 memiliki penguatan yang terhingga
kira-kira 100.000 kali. Sebenarnya dengan penguatan yang sebesar ini, sistem
penguatan op-amp menjadi tidak stabil. Input diferensial yang amat kecil saja
sudah dapat membuat outputnya menjadi
saturasi. Pada bab berikutnya akan dibahas bagaimana umpan balik bisa
membuat sistem penguatan op-amp menjadi stabil.
Unity-gain
frequency
Op-amp ideal
mestinya bisa bekerja pada frekuensi berapa saja mulai dari sinyal dc sampai
frekuensi giga Herzt. Parameter unity-gain frequency menjadi penting
jika op-amp digunakan untuk aplikasi dengan frekuensi tertentu. Parameter AOL
biasanya adalah penguatan op-amp pada sinyal DC. Response penguatan op-amp
menurun seiring dengan menaiknya frekuenci sinyal input. Op-amp LM741 misalnya
memiliki unity-gain frequency sebesar 1 MHz. Ini berarti penguatan
op-amp akan menjadi 1 kali pada frekuensi 1 MHz. Jika perlu merancang aplikasi
pada frekeunsi tinggi, maka pilihlah op-amp yang memiliki unity-gain
frequency lebih tinggi.
Slew rate
Di dalam op-amp
kadang ditambahkan beberapa kapasitor untuk kompensasi dan mereduksi noise.
Namun kapasitor ini menimbulkan kerugian yang menyebabkan response op-amp
terhadap sinyal input menjadi lambat. Op-amp ideal memiliki parameter slew-rate
yang tak terhingga. Sehingga jika input berupa sinyal kotak, maka outputnya
juga kotak. Tetapi karena ketidak idealan op-amp, maka sinyal output dapat
berbentuk ekponensial. Sebagai contoh praktis, op-amp LM741 memiliki slew-rate
sebesar 0.5V/us. Ini berarti perubahan output op-amp LM741 tidak bisa lebih
cepat dari 0.5 volt dalam waktu 1 us.
Parameter
CMRR
Penutup
bagian ke-satu
LM714 termasuk jenis op-amp yang sering digunakan dan
banyak dijumpai dipasaran. Contoh lain misalnya TL072 dan keluarganya sering
digunakan untuk penguat audio. Tipe lain seperti LM139/239/339 adalah opamp
yang sering dipakai sebagai komparator. Di pasaran ada banyak tipe op-amp. Cara
yang paling baik pada saat mendesain aplikasi dengan op-amp adalah dengan
melihat dulu karakteristik op-amp tersebut. Saat ini banyak op-amp yang
dilengkapi dengan kemampuan seperti current sensing, current limmiter,
rangkaian kompensasi temperatur dan
lainnya. Ada
juga op-amp untuk aplikasi khusus seperti aplikasi frekuesi tinggi, open
colector output, high power output dan lain sebagainya. Data
karakteristik op-amp yang lengkap, ya ada di datasheet.
Sumber : kk.mercubuana.ac.id/elearning/files.../13045-7-644821794334.doc
Sumber : kk.mercubuana.ac.id/elearning/files.../13045-7-644821794334.doc
0 komentar:
Posting Komentar